Artikel Industri : Cara unik PT Pembangkit Jawa Bali kejar target SDGs Indonesia

Cara unik PT Pembangkit Jawa Bali kejar target SDGs Indonesia

PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB) Unit Pembangkitan (UP) Muara Tawar mempunyai program menarik dalam mendukung pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia. Pembangkit listrik ramah lingkungan berbahan bakar gas dengan kapasitas 2048 MW ini menjadikan Desa Segara Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sebagai kampung batik.

“Program corporate social resposbility (CSR) yang dilaksanakan oleh PT PJB harus bisa mencerdaskan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mampu melestarikan lingkungan hidup secara berkelanjutan,” kata Komisaris PT PJB Defy, Indiyanto Budiarto di Jakarta, Senin (16/4).

Defy didampingi oleh Kepala Bidang Stakeholders Management PT PJB Doddy Nafiudin dan GM UP Muara Tawar Lavi Rumandioko belum lama ini melakukan peninjauan langsung lapangan kesiapan pembangkit UP Muara Tawar dalam mendukung sistem kelistrikan Jawa, Madura, dan Bali (Jamali).

Setidaknya ada dua hal yang mengemuka selama kunjungan ke UP Muara Tawar yang telah mendapat predikat proper hijau 4 kali ini. Yang pertama, adalah program CSR kampung Batik Betawi, dan yang kedua adalah kesiapan UP Muara Tawar dalam mendukung sistem kelistrikan Jamali. Hal ini sangat positif dalam mendukung pelaksanaan ujian nasional yang sedang berlangsung.

PJB dari tingkat key performance indicator (KPI) telah mendapatkan ‘AAA’ dan telah menjadi yang terbaik di antara anak perusahaan PLN lainnya. “Namun dari sisi public relation dan communication, PJB sedang melakukan inovasi perbaikan peningkatan,” kata Defy.

General Manager PJB UP Muara Tawar Lavi Rumandioko menyatakan, CSR unggulan PJB, khususnya di Muara Tawar, meliputi program pengembangan usaha batik betawi, ekowisata mangrove dan pengelolaan sampah terpadu yang semuanya sudah dirintis sejak tahun 2014. “Sebagai pengembangan, tahun 2018 ini kami mencanangkan program Kampung Batik Betawi berbasis wisata edukasi, Ekowisata Mangrove terpadu dan kampung wisata edukasi pengelolaan limbah sampah,” kata Lavi.

Menurutnya, program Kampung Batik Betawi akan dikemas sebagai kampung wisata edukasi batik, selain menikmati mural batik dan sentra kerajinan batik warga, siapapun juga akan dapat belajar membatik secara langsung disini. Program Kampung Batik Betawi dipusatkan di desa Segara Jaya, kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.

Sedangkan program ekowisata Mangrove Terpadu akan dikembangkan di kawasan pesisir utara Bekasi khusus Muara Tawar dan Muara Gembong. Ekowisata Mangrove ini akan mengintegrasikan konsep wisata, konservasi dan edukasi…

Selengkapnya dapat dibaca disini (source) : https://www.merdeka.com/uang/…