[ARTIKEL INDUSTRI] Kekayaan Intelektual Punya Nilai Ekonomi, Pelaku Industri Didorong Daftarkan Produk

Kekayaan Intelektual Punya Nilai Ekonomi, Pelaku Industri Didorong Daftarkan Produk

Oleh : Pipit Ika Ramadhani

Seiring dengan perkembangan teknologi digital, semakin banyak pula informasi yang dimuat disana. Termasuk karya atau produk yang sengaja diunggah untuk tujuan publikasi. Sayangnya, banyak karya atau produk yang akhirnya diduplikasi tanpa adanya modifikasi.
Padahal, jika produk atau pun karya didaftarkan sebagai kekayaan intelektual bisa meningkatkan ekonomi Indonesia. Freddy menilai pentingnya kekayaan intelektual karena di dalamnya terdapat nilai ekonomi yang bisa berkontribusi pada pemulihan ekonomi Indonesia.
Jika kekayaan intelektual diperhatikan, ia yakin pemulihan ekonomi bisa segera dilakukan, “Amerika naik pertumbuhan ekonominya 30 persen salah satunya karena KI,” kata dia dalam acara MarkPlus Government Roundtable 2, Kamis (12/11/2020).
Pelaku usaha didorong untuk mendaftarkan inovasi produknya sebagai perlindungan ketika orang lain membuat produk yang sama. Oleh karena itu, Direktorat Jenderal KI terus melakukan sosialisasi agar masyarakat mendaftarkan karya maupun produknya yang saat ini sudah bisa dilakukan secara online.
Dalam kesempatan yang sama, Founder & Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya mengapresiasi adanya pendaftaran kekayaan intelektualsecara online agar bisa mendorong semakin banyaknya masyarakat yang mendaftarkan produk atau karyanya.
KI dinilai sebagai aspek yang paling sesuai dengan marketing. Karena kreativitas yang membuat suatu produk berbeda dengan yang lainnya.
“Begitu ditiru, orang harus mencari kreativitas baru sehingga penting untuk mem-branding dan mendaftarkannya,” ujar Hermawan.
Hadir pula, Ketua Federasi Musisi Indonesia Candra Darusman, mengatakan pelaku industri perlu terus mengasah kreatifitas agar mampu bertahan di kondisi pandemi. Ia melihat bahwa masyarakat Indonesia saat ini tengah dihadapkan pada situasi yang membuat kreatifitasnya semakin keluar.
“Kreativitas dan inovasi merupakan dua roda pembangunan menuju Indonesia 2045. Bukan hanya modal dan pendidikan,” tutupnya.

Sumber (Source) :
https://www.liputan6.com/bisnis/read/…