Artikel Industri : Investasi Dipatok Rp115 Triliun

Sumber : http://www.kemenperin.go.id/artikel/17373/Investasi-Dipatok-Rp115-Triliun

Investasi Dipatok Rp115 Triliun

Kementerian Perindustrian memproyeksikan investasi di sektor industri kimia, tekstil, dan aneka bisa mencapai Rp115 triliun pada tahun ini.

Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono menuturkan angka tersebut lebih tinggi di ban dingkan dengan realisasi sepanjang tahun lalu yang nilainya Rp89 triliun.

Realisasi tersebut melebihi target yang ditetapkan sebelumnya senilai Rp75 triliun.

“Kami optimistis dapat mencapai target tersebut karena kami terus mendorong melalui berbagai program,” ujarnya di acara peresmian fasilitas produksi bleaching earth Clariant di Gresik, Selasa (4/4).

Sigit menjelaskan pada tahun lalu kendala yang menghambat pertumbuhan investasi di sektor Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) berada di sektor tekstil, yang mana impor kain terjadi peningkatan yang cukup tinggi. Dengan adanya impor tekstil tersebut, utilisasi produk tekstil dalam negeri turun ke angka 50% hingga 60%.

Untuk itu, Kemenperin menggandeng Kementerian Perdagangan untuk membatasi impor tekstil dalam rangka menjaga industri tekstil dalam negeri tetap hidup. Selain itu, dia meyebutkan pihaknya juga bergerak ke hulu untuk mendorong pertumbuhan industri tekstil domestik.

Saat ini, lanjutnya, ada beberapa investor yang mulai masuk Tanah Air dengan nilai investasi yang cukup tinggi. “Ada Chandra Asri dan Lotte yang investasinya masing-masing US$5 miliar. Kalau satu tahun US$1 miliar atau sekitar Rp1 triliun sudah cukup tinggi, jadi kami optimistis dapat capai target,” kata Sigit.

BAHAN KIMIA KHUSUS
Terkait dengan pembangunan fasilitas produksi bleaching earth baru milik Clariant, dia memandang hal ini sebagai salah satu pendorong pengurangan impor bahan kimia khusus. Menurutnya, selama ini se bagian besar bahan kimia khusus di datangkan dari luar negeri. “Kebutuhan bleaching earth akan naik seiring tumbuhnya industri crude palm oil. Clariant Indonesia menjadi produsen bleaching earth paling besar di Tanah Air dengan kapasitas produksi 210.000 ton per tahun,” ujarnya.

Sementara itu, Anggota Komite Eksekutif Clariant Christian Kohlpaintner mengatakan fasilitas produksi yang baru ini akan melengkapi kapasitas produksi yang telah ada sebelumnya.

Pembangunan fasilitas produksi pertama di Jawa Timur ini berlangsung selama 17 bulan atau dimulai pada November 2015.

“Dengan adanya bleaching earth yang baru ini kapasitas produksi kami akan naik sebesar 35%,” ujarnya.

Fasilitas produksi baru tersebut tepatnya berada di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Manyar, Gresik….

Selengkapnya dapat dibaca disini : http://www.kemenperin.go.id/artikel/17373/Investasi-Dipatok-Rp115-Triliun