Oleh : Annisa Sulistyo Rini
Industri Kecil dan Mikro Tumbuh 4,93% pada Kuartal II/2018 Bisnis.com, JAKARTA–Industri manufaktur mikro dan kecil mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,93% secara tahunan pada kuartal II/2018.
Angka ini lebih besar dibandingkan pertumbuhan pada kuartal II tahun sebelumnya yang sebesar 2,50%. Suhariyanto, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), mengatakan pertumbuhan tersebut didorong kenaikan produksi industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 25,55%. Selain itu, industri percetakan dan reproduksi media rekaman tumbuh 24,42%. “Sementara itu, industri yang mengalami penurunan pertumbuhan produksi terbesar adalah industri pengolahan tembakau, turun 57,28%,” ujarnya di Jakarta, Rabu (1/8/2018). Suhariyanto memperkirakan penurunan di industri pengolahan tembakau ini disebabkan oleh kinerja industri rajangan tembakau. Adapun, secara q-t-q, pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil naik sebesar 1,34%, didorong oleh industri pakaian jadi, industri percetakan dan reproduksi media rekaman, dan industri mesin. Dihubungi terpisah, Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih, mengatakan kenaikan pertumbuhan industri mikro dan kecil tersebut salah satunya didorong oleh peningkatan pasar dalam negeri. Kemenperin sebagai pembina IKM, membantu pelaku industri untuk memperluas pasar melalui program E-Smart IKM, yang dimulai pada tahun lalu. “Dua tahun ini, kami fokus pengembangan IKM. Selain memperluas pasar, kami juga memberikan pelatihan teknis sehingga daya saing, produktivitas, dan kualitas SDM naik,” jelasnya. Kemenperin juga memberikan bantuan melalui program restrukturisasi mesin, yaitu fasilitas potongan sebesar 30% dari harga untuk mesin produk dalam negeri dan 25% dari harga untuk mesin produksi luar negeri. Tahun depan, lanjut Gati, pihaknya ingin menaikkan aloasi dana untuk program ini… Selengkapnya dapat dibaca disini (source) : |